5 Cara Mengecek Keamanan Aplikasi Kredit Online

Sering dapat tawaran pinjaman dari aplikasi kredit dari segala arah? Eits, jangan buru-buru tergiur ya. Meskipun sekarang peraturan fintech sudah lebih ketat, kita nggak boleh lengah dan tetap harus mengecek aplikasi fintech sebelum menggunakannya. 

Di tengah kebutuhan yang meningkat, banyak orang tertarik pakai aplikasi kredit karena kemudahannya dan bisa diajukan kapan saja. Mau pagi, siang, atau malam, selama limit di aplikasi masih ada, kita bisa ajukan pinjaman. 

Sayangnya, saking mudah dan praktisnya pinjam di aplikasi kredit, banyak juga orang yang jadi kurang waspada dengan tawaran pinjaman dari banyak aplikasi kredit. Asal digunakan tanpa pikir panjang. 

Padahal, aplikasi kredit yang ilegal masih banyak berkeliaran. Tugas kitalah sebagai konsumen untuk tetap pintar dan teliti sebelum menggunakan aplikasi fintech. Ada 5 cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengecek keamanan sebuah 

Nama perusahaan yang jelas disebut dalam tawaran pinjaman

Kalo kamu sering dapat SMS tentang pinjaman yang nggak menyebutkan nama fintech secara jelas, hati-hati! Jangan klik tautan apa pun atau bahkan menghubungi nomor yang tertera di sana, ya. Bisa dipastikan, tawaran ini datang dari fintech yang ilegal. Sebab, fintech yang legal sudah nggak lagi menggunakan SMS marketing sebagai media pemasarannya. 

Jika berminat pakai aplikasi kredit, yang pertama kali perlu kamu cek adalah nama perusahaan atau brandnya. Apabila informasi ini tidak bisa kamu temukan dalam iklan atau media pemasarannya, maka sebaiknya jangan gunakan aplikasi tersebut. 

Dengan tahu jelas nama brand atau perusahaan, kamu bisa dengan mudah mengeceknya di situs OJK. Jika terdaftar, maka otomatis nama perusahaan atau brand akan tercantum dalam rilis OJK. 

Ada sistem pendaftaran yang jelas dan seleksi nasabah yang memadai

Fintech banyak digemari karena cara daftar dan cara pinjam yang mudah. Meski demikian, nggak semua orang bisa pinjam ke fintech. Setiap fintech atau aplikasi kredit tetap punya persyaratan yang harus dipenuhi nasabah. 

Contohnya salah satu fintech unggulan saat ini adalah Kredivo. Kredivo memiliki 3 syarat yang harus kamu penuhi jika tertarik untuk daftar, yaitu: 

  1. Sudah berusia minimal 18 tahun. 
  2. Punya penghasilan minimal Rp 3 juta per bulan. 
  3. Berdomisili di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, dan Kediri. 

Mulai dari akses situs atau unduh aplikasi, isi form data diri online, upload foto selfie, hingga mengupload berbagai dokumen pribadi yang dibutuhkan. Kemudian, kamu hanya tinggal mensubmit pendaftaran dan menunggu approval. Praktis dan efisien. 

Selain legal atau tidaknya, sistem pendaftaran dan seleksi dari aplikasi kredit juga bisa dengan mudah kamu cari tahu sendiri lewat situs atau aplikasinya. Fintech yang legal biasanya punya sistem daftar, pengajuan, dan seleksi yang terstruktur dan all in one dalam aplikasinya. Tidak semua orang bisa pinjam, apalagi hanya dengan modal KTP. Jadi, hati-hati saat mendapat tawaran pinjaman yang too good to be true, ya. 

Memiliki informasi detail aneka biaya yang menyertai cicilan di awal

Mulai dari bunga sampai biaya admin, aplikasi kredit online yang aman digunakan adalah yang mencantumkan aneka informasi biaya di awal. Baik itu di situs maupun aplikasinya sebagai bentuk transparansi bagi nasabah. 

Seperti halnya di Kredivo, kamu bisa menemukan informasi bunga, biaya admin, hingga biaya keterlambatan secara jelas di aplikasi atau situsnya. Di mana dengan Kredivo, cicilan berlaku dengan bunga 2,6% per bulan. Khususnya untuk cicilan barang dengan tenor 3/6/12 bulan dan cicilan pinjaman tunai dengan tenor 1/3/6 bulan. 

Selain itu, Kredivo juga memiliki pilihan cicilan 0% khusus untuk tenor 3 bulan. Ada biaya admin sebesar 1% untuk jenis cicilan ini per bulannya. Jika memilih tenor lebih panjang, maka biaya adminnya sebesar 6% dari total cicilan dan hanya dibayarkan satu kali di awal saja. 

Pendaftaran atau pengajuan pinjaman tidak dilakukan lewat perorangan

Sebagian besar aplikasi fintech legal, 100% menggunakan sistem otomatis dalam pendaftaran dan pengajuan pinjaman. Nggak lagi melalui bantuan perorangan seperti halnya pada lembaga pinjaman konvensional. 

Maka dari itu, kamu perlu hati-hati jika menemui oknum yang mengaku dari fintech, menawarkan pinjaman, atau mengaku bisa membantu kamu mendapat pinjaman yang pasti cair. Apalagi jika oknum tersebut meminta data-datamu dikirimkan lewat personal chat, alih-alih langsung menggunakan situs atau aplikasi fintechnya. 

Potensi penyalahgunaan datamu akan besar jika mengikuti cara tersebut. Supaya aman, akan lebih baik jika kamu memilih fintech yang platformnya bisa digunakan otomatis tanpa bantuan pihak ketiga, ya. 

Rajin membaca ulasan pengguna

Di laman Google Play Store atau App Store, ulasan pengguna fintech juga bisa menjadi bahan pertimbanganmu untuk memastikan keamanan aplikasi kredit online. Selain itu, makin rendah rating aplikasi, biasanya akan makin mencerminkan pelayanannya. Begitu juga dengan komentar dari pengguna. Makin banyak komentar buruk, sebaiknya pertimbangkan ulang untuk menggunakan fintech tersebut.