Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin selaku Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pastinya tidak sendirian dalam mengemban tugas dan amanahnya. Mereka dibantu oleh para menteri beserta segenap jajarannya. Meski memang laki laki yang mendominasi jajaran tersebut, tetapi adanya sejumlah perempuan yang diberi kesempatan yang sama untuk membantu Presiden dan Wakilnya dalam menjalankan tugas dan amanahnya.
Berikut 4 wanita hebat yang menjabat menteri di Kabinet Indonesia Maju diantaranya yaitu :
- Retno Marsudi
Perempuan bernama lengkap Retno Marsudi ini merupakan perempuan pertama di Indonesia yang menjabat Menteri Luar Negeri pada periode 2014 – 2019. Retno di kabinet Indonesia Maju ini terpilih kembali untuk mengemban tugas sebagai Menteri Luar Negeri untuk kedua kalinya. Kiprahnya dalam membawa nama Indonesia di percaturan dunia tidak perlu diragukan lagi.
- Sri Mulyani
Perempuan 58 tahun yang lahir di Tanjung Karang, Lampung, ini juga memiliki segudang prestasi. Di Kabinet Indonesia Maju, Sri Mulyani terpilih kembali menjadi Menteri Keuangan untuk Indonesia. Dengan latar belakang pendidikan yang fokus pada ekonomi menjadikan Sri Mulyani memiliki banyak pengalaman dalam bidang ekonomi.
- Siti Nurbaya Bakar
Perempuan kelahiran Jakarta pada 18 Juli 1956 ini pada periode menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tetapi sekarang Siti Nurbaya Bakar dipilih kembali oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Lingkungam Hidup dan Kehutanan. Dirinya selama 32 tahun telah mengabdikan dirinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan pernah mendapatkan penghargaan sebagai Pegawai Negeri Sipil Teladan pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarno Putri.
- Ida Fauziyah
Dulu yang memegang jabatan sebagai Menteri Ketenagakerajaan adalah Hanif Dhakiri. Tetapi sekarang yang memegang jabatan tersebut adalah Ida Fauziyah. Perempuan asal Mojokerto tersebut pernah mengenyam pendidikan di IAIN Sunan Ampel yang sekarang namanya berganti menjadi UIN Sunan Ampel dan Universitas Satyagama. Sebelumnya perempuan kelahiran Mojokerto pada 16 Juli 1969 ini sempat menjadi guru di beberapa kota di Jawa Timur.