Jamur dan Bakteri ini Menjadi Penyebab Keputihan Anda.

Ciri Keputihan Tidak Normal dan Pencegahannya (Emily Frost/shutterstock)

Semua perempuan di dunia ini yang telah melewati masa puber, tentunya pernah mengalami keputihan. Meskipun itu hanya sekali saja dalam seumur hidup. Keputihan memang pada umumnya adalah hal yang normal, yakni sebuah kerja tubuh yang bereaksi untuk membersihkan vagina. Akan tetapi, keputihan ini juga dapat disebabkan oleh beberapa hal lainnya yang kemungkinan menjadi pertanda sebuah masalah.

Bagaimana cara membedakan keputihan antara yang normal dan tidak?

Selama ini, keputihan diketahui sebagai hal yang normal terjadi pada setiap wanita.

Keputihan ini berupa cairan dan sel-sel mati yang keluar secara rutin, guna untuk menjaga bagian dalam vagina supaya tetap bersih dan sehat. Cairan ini merupakan pelembab alami yang 

melindungi vagina dari iritasi dan infeksi.

Karakter keputihan yang normal pada setiap wanita sangat beragam berdasarkan jumlah, tekstur kekentalan, dan warnanya. Pada kasus yang umum, keputihan normal itu yang berwarna bening seperti putih telur atau putih susu jernih, dan tidak berbau menyengat. Serta memiliki tekstur yang licin dan lengket, kadang bisa encer atau kental.  

Akan tetapi, keputihan yang tidak normal bisa ditandai dengan tanda-tanda berikut ini.

Lendir bisa berwarna  kekuningan, kehijauan, atau bisa juga merah muda karena bercampur darah.

Menimbulkan bau amis, bau busuk, atau bau anyir yang menyengat.

Jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari umumnya.

Ada sensasi rasa gatal, panas, atau nyeri pada vagina.

Panggul terasa nyeri.

Terasa sakit saat buang air kecil.

Apa yang menyebabkan keputihan tidak normal?

Pada normalnya keputihan yang keluar merupakan reaksi alami tubuh secara berkala, guna membersihkan dan melindungi vagina. Keluarnya cairan ini umumnya dipengaruhi oleh siklus menstruasi. Sedangkan pada keputihan yang tidak normal, biasanya disebabkan oleh infeksi yang ditimbulkan oleh jamur ataupun bakteri.

Nah, berikut ini penyebab keputihan tidak normal yang diakibatkan oleh jamur maupun bakteri.

1. Infeksi bakteri

Infeksi vagina yang umum terjadi ini disebabkan oleh BV atau Bacterial Vaginosis. BV ini muncul akibat ketidak seimbangan antara bakteri jahat dan baik yang ada pada vagina.

Masih belum diketahui secara pasti hal apa yang mengakibatkan keseimbangan ini. Namun, terdapat beberapa faktor risiko yang kemungkinan memicu. Faktor-faktor ini antara lain meliputi perilaku seks yang tidak aman, seperti tidak memakai kondom, besarnya frekuensigonta ganti pasangan seks. Selain itu, penggunaan alat kontrasepsi semacam pil KB dan KB spiral juga kurangnya menjaga kebersihan.

Berikut ini adalah tanda dan gejala bacterial vaginosis yang umum, antara lain:

Keputihan berwarna putih, abu, atau hijau

Bau busuk pada vagina atau cairan keputihan

Vagina gatal

Sensasi terbakar ketika buang air kecil

2. Infeksi jamur

Kemungkinan lain penyebab keputihan tidak normal ini adalah jamur. Terutama jamur spesies Candida albinas. Vagina manusia pada normalnya memang mengandung jamur. Akan tetapi, apabila pengembangbiakan ini tidak terkontrol, maka jamur bisa menginfeksi vagina dan menyebabkan keputihan tidak normal.

Hal-hal yang memengaruhi terjadinya infeksi jamur ini adalah sebagai berikut.

Stres

Memiliki riwayat penyakit diabetes yang sudah parah

Menggunakan pil KB atau KB spiral

Hamil

Mengonsumsi antibiotik 

Sistem kekebalan tubuh yang tidak normal akibat HIV/AIDS atau terapi kortikosteroid

Tanda umum keputihan yang muncul karena infeksi jamur adalah sebagai berikut. 

Keputihan berupa bongkahan-bongkahan kental berwarna putih keruh mirip keju

Keputihan kadang encer

Terasa gatal, bengkak, dan ruam iritasi kemerahan pada kulit sekitar vagina

Sensasi terbakar terutama ketika berhubungan seksual atau buang air kecil

Terasa nyeri pada vagina